Jangan Salahkan Jilbabku

JILBAB ≠ AKHLAK

Jelas. Ini adalah dua hal yang berbeda, walau keduanya memiliki keterkaitan.

Perlu diingatkan, jilbab ini adalah pakaian yang longgar atau kerudung penutup kepala wanita, intinya semua pakaian yang menutupi aurat wanita.

Jil.bab n kerudung lebar yang dipakai wanita muslim untuk menutupi kepala dan leher sampai dada.

Itu kalau menurut KBBI.

Sedangkan akhlak simpelnya adalah tingkah laku atau tabiat.

Akh.lak n budi pekerti; kelakuan: krisis –; pendidikan –

Jauh ya bedanya.

“COPOT HIJAB LO, KELAKUAN BIKIN MALU ISLAM!”

“JILBAB KAGAK COCOK BUAT MANUSIA KYK LU!”

“AKHLAK DULU BENERIN, BARU LU PAKEK ITU JILBAB.”

“SOK SUCI.”

“KALAU BELUM SIAP, JANGAN MAKSAIN SOK TAAT.”

“BIKIN MALU UMAT.”

“KELAKUAN MACEM A*KARIN VERSI BUNGKUS YA GINI!”

“NAJIS.”

Subhanallah..

Ketika Vivy baca perkataan nitizen yang sebegitu kasarnya menerobos hati, Vivy tak bisa bayangkan bagaimana perasaan saudara kita yang menjadi sasaran dari nyinyiran diatas.

Sakit, definisi yang paling tepat untuk menggambarkan perasaan si korban.

Banyak yang mengeluh ke Vivy soal pertahanan jilbabnya yang runtuh hanya karena hujaman kata-kata yang terus mengalir deras mengenai hatinya. Mereka yang tidak memiliki benteng iman dan takwa yang kuat bisa kehilangan arah saat berada di masa-masa seperti ini.

Sedih.

Sedih ketika tahu saudara kita ingin berubah tapi tak memiliki dukungan. Sedih ketika saudara kita teralihkan niatnya hanya karena tidak memiliki dukungan. Baik itu dukungan dari lingkungan dan dukungan dari.. diri sendiri.

Vivy dulu pun begitu…

Jika berjilab..
“Rambutku yang indah ini mau dikemanakan?”
“Baju-baju lucuku ndak bisa kupakai lagi.”
“Apa masih terlihat cantik jika aku pakai jilbab?”
“Bagaimana tanggapan orang-orang nanti? Apa mereka masih mau menerimaku?”
“Kalau berjilbab nanti gak bisa nongkrong sama teman-teman lagi.”

Adalah beberapa dari banyaknya lagi alasan yang membuat Vivy enggan secepatnya menutup aurat.
Vivy terlalu dimanjakan oleh komentar-komentar yang mengatakan bahwa apa yang Vivy kenakan bagus, rambut panjang Vivy indah, dsb.
Vivy terlalu sombong hingga menunda padahal umur bisa jadi hanya sampai besok atau lusa.
Vivy terlalu takut untuk memulai.

Astaghfirullah..
Dulu mungkin Vivy masih ditutup hatinya.
Allah mungkin marah sehingga Vivy didiamkan.
Tidak tergugah hatinya.

Sampai akhirnya Vivy berdoa dan meminta agar tetap diberi rasa takut.
Alhamdulillah hidayah itu yang akhirnya Vivy jemput.

Kelas 2 SD Vivy sudah bersikukuh ingin mengenakan Jibab (walaupun pada saat itu masih lepas-pasang), sedihnya dulu mama kurang mendukung. Katanya, malu jika berjilbab namun akhlak masih buruk. Namun menurutku itu salah, malu lah jika kita tidak menuruti perintah sang Illahi. Justru ini menjadi salah satu caraku melangkah menuju jalan yang lebih baik, yaitu dengan berjilbab. Jilbab adalah kewajiban kita sebagai muslimah. Ketentuan dan pedoman hidup para umat muslim yang tercantum dalam Al-Quran 🙂

Manusia itu penilaiannya tidak lebih besar dari sebutir debu dibanding penilaian Allah.
Dari sekian banyak mulut manusia yang membicarakanmu, sesungguhnya bagi Vivy pribadi, jilbab ada salah satu pendorong untuk bertingkah laku baik, berkata baik, beribadah dengan lebih baik. Jika kita menunggu untuk memperbaiki akhlak terlebih dahulu, maka jilbabmu adalah kain kafanmu. Pada dasarnya, kita sebagai manusia biasa kapan akan memiliki akhlak yang baik? Kita pasti terus melakukan dosa, salah satunya dengan mengumbar auratmu. Maka dengan mengenakan jilbab adalah salah satu langkah untuk berubah menjadi lebih baik karena telah memenuhi salah satu kewajiban yang Allah perintahkan.

Ukhty, tolong bersabarlah..
Dengan banyaknya cobaan yang kamu dapat saat ini.
Satu yang pasti, niatkan semua untuk Allah.

Oh ya, pernah suatu malam, Vivy jalan-jalan keliling mall bersama mama tercinta. Dihadapan Vivy disuguhi gadis-gadis cantik yang rambutnya cetar badai halilitar, bajunya yang terlihat mahal itu membuat badannya terlihat bagus, hehe you know what i mean. Ada rasa ingin yang tak terealisasikan pada saat itu, Vivy juga ingin tampil seperti dulu.

Kebetulan arah kami dengan gadis-gadis itu saat menuju sebuah tempat makan, sama. Kita harus melewati sebuah perkumpulan pria di dekat restoran. Saat para gadis itu melewatinya, mata dari pria-pria itu menelusuri tubuh gadis dihadapan kami dan menggodanya bersamaan.

Dan seketika saya beristighfar.
Ya Allah, mungkin dulu begitu pula pandangan lelaki melihat Vivy.

Pada saat itu muncul rasa takut pada diri ini. Vivy hanya menunduk saat melewati perkumpulan pria tersebut.

Tahu apa reaksinya?

Mereka mundur beberapa langkah dan mengucapkan “Assalamu’alaikum..”

Sungguh, betapa tertamparnya Vivy pada saat itu. Vivy lebih merasa dihargai dan dihormati. Vivy merasa terlindungi.

Honey,
The sun doesn’t lose its beauty when it’s covered by the clouds.
The same way your beauty doesn’t fade when you’re wearing jilbab.

Sayangku,
Matahari tidak kehilangan cahaya dan keindahannya hanya karena ia tertutup awan.
Sama halnya kecantikanmu takkan memudar hanya karena engkau memakai jilbab.

Jilbab adalah pelindungmu.
Kenakanlah dengan bangga.

ALL I WANNA DO IS BEING BETTER FOR ALLAH.
Jadi jangan takut dinilai buruk oleh manusia.
Takutlah ketika dinilai buruk oleh Allah SWT.

Tinggalkan komentar